CINTA BRONTOSAURUS
RADITYADIKA
Cinta
Brontosaurus merupakan kisah kehidupannya gue Radith yang menurut gue kalau
cinta itu bisa kadaluarsa.
Gue
sering banget diputusi cewek, gue pernah diputusi ketika sedang creambath,
ketika sedang dinner, melalui telepon, melalui pesan text, dan tragisnya
lagi!!! Gue pernah diputusi melalui bokapnya. Setelah beberapa lama dan
seberapa sering diputusi, akhirnya pada saat itu gue nyerah untuk yang namanya
‘pacaran’.
Gue
baru saja mengeluarkan buku baru ciptaan gue sendiri dengan judul “Cinta
Brontosaurus” yang dimana cerita itu bersangkutan banget dengan kisah-kisah
asmara gue yang tragis, dan rekan gue chosasin mengusulkan untuk memfilmkan
buku tersebut,
“Dik, gimana kalau buku ini kita filmkan? Bisa
kaya raya gue dik hehehe “, ucap kosasin sambil tertawa.
“yaaaaa”
ucap radith sambil memandangi seorang wanita. “eh dik dik ?? dik?? ‘sambil menepuk bahun radith’ “ kosasin
ucap.
“eh iya napaaa??? ’mengusap muka’ .
“loh
naksir tuh cewek yaaaa???” seru kosasin.
“walaupun
dia jadi pacar juga gk bakalan mau dah, gue udah bosan yang namanya pacaran,
kos”
“loh
napa ? dia kan cantik coba lihaat ‘sambil
menunjuk wanita di hadapannya’”.
“gue
udah tahu cara putusnya nanti gimana, nih ya gue kasih tahu loe, pdkt sebulan
ntar jadian bulan pertama dan kedua sayang sayangan jalan bareng, dinner
bareng, bulan ketiga agak deket, bulan keempat dan kelima udah sibuk dengan pekerjaan
kantornyalah, kucingnya matilah, dan pada akhirnya bulan keenam putus, percuma
kan?”
“wah
loe hebat juga ya meramalkan nasib loe sendiri” seru kosasin dengan agak shock.
Malamnya
gue dinner di sebuah kantin kantor yang bermenu masakan ala jepang serba aneh,
gue sampe nutup hidung gue saat makan. Disaat mengunyah susi mampirlah seorang
wanita cantik jelita dan berbisik
“eh loe
lihat gak tuh orang? Itu taman sari atau rambut?”
“yang
mana?” seru radith
“itu
yang di keteknyaaa”
“haha
iyaa itu ketek atau sawah yaa?”
“
bukan itu kain pel hahaha” seru wanita sambil tertawa
“haha
iya kali ya, ntar dia makan nasi tinggal panen sendiri” radith sambil tertawa
“eh
jangan keras-keras suara loe, ntar dia datang” berbisik ke radith
Tiba-tiba
si ketek datang menghampiri kami, ‘haaaap’ tapi untungnya dengan sigap siketek
berhasil ditangkis dengan sumpit oleh si wanita.
“gue
Jessica” seru sang perempuan sambil memberi tangan jabat.
“oh
iya sampai lupa buat kenalan hehe, gue Radityadika panggil aja Radith” sambil
berjabatan tangan.
“loe
asik juga ya”
“hehe
gue emang begini”jawab radith
“oh
iya gue harus pulang nih udah terlarut malam” pamit Jessica
“oke
bye” jawab radith sambil tersenyum-senyum aneh.
Esok
hari gue kembali talkshow mempromosikan buku gue ini kepada temen-temen dengan
wajah lesu smuanya pada gak memerhatikan apa yang gue bilang dan terangkan,
sampe-sampe ada yang minta tanda tangan di buku novel tentang orang-orang kulit
hitam yang disebut pelangi itu, trus pas gue nawarkan buku gratis, dengan
lembut suara dia ngomong “nggak terima kasih”, hati gue bagaikan batu es yang
tiba-tiba berubah jadi matahari.
Hari
ini gue ngedate dengan Jessica, gue jalan-jalan ke ragunan, dan , malamnya gue
ngedate di tempat romantic yang telah kosasin sarankan, tiba-tiba
“Dik,
ini beneran tempatnya ???” sambil mandang para psk berpelukan mesra dengan
om-om di pinggir jalan.
“gue
juga gak tahu, gue baru pertama kalinya kesini, gimana kalau kesana aja?” sambil
menunjuk restorant perancis. Setiba di restorant prancis
“dik,
elu sering makan di tempat kayak gini?”
“gak
pernah, kata temen gue tempat ini paling romantic, cocok untuk kita berdua, gimana
kalau kita ngewine aja?”
“emang
elu pernah nge wine?”
“nggak
juga” dengan muka datar.
Akhirnya
kami ngedate dengan mie sedaap cupdate diatas pertamina. “hmmm ‘sluuuurrrp’ enak juga ya” seru Jessica
“iya,
hehe”
“elu
udah punya pacar?” Tanya Jessica
“gue
udah pensiun yang namanya pacaran, pacaran itu bagaikan brontosaurus bisa
segede itu tapi ujung-ujungnya bakalan punah”
“hmm,
gak gitu juga kali dik, cinta itu bagaikan bulan dan bintang, sama-sama akan
bersinar kalau gk ada awan yang nutupin, tuh kan masih redup banyak awannya”
mengipaskan kening radith.
Akhirnya
pada malam itu, kita saling telpon-telponan, gue pikir dia itu orangnya sama
dengan gue, tapi bedanya dia menganggap cinta itu abadi tapi gue bertolak
belakang dari anggapannya, gak jadi masalah dan tak pikir panjang, malam itu
gue tembak dia dan kita jadian.
Produser
film horror Indonesia yang telah banyak membuat film horror aneh seperti, cinta
pocong dan suster ngesot, hantu kramas, hantu rebonding dan hantu2 aneh
lainnya. Dia menawarkan sebuah film yang dimana filmnya itu gabungan horror dan
buku gue, maka judulnya berubah lagi jadi “cinta brontosaurus ngesot” ‘iih nyebelin banget’ seru gue dengan
wajah sehabis dipukul teplon.
Kosasin
rekan gue dihasut oleh produser tersebut dengan sogokkan uang senilai 1M, dia
langsung tergiur dan mendatangi gue.
“Dik,
terima aja deeeh tawaran produseeer, terima ya terimaaa”
“ogah
ah, gue gak akan pernah mau yang gituan, dimana letak ciri khas gue sebagai
penulis kisah cintaaaa? Lalu tiba-tiba
berubah jadi cinta horror gak jelas begitu” sahut radith dengan muka merah,
kosasinpun hanya diam.
Tepat
seminggu setelah itu, kosasin rekan gue married dengan kekasih idamannya, gue
gak nyangka kalau rekan gue duluan menikah ketimbang gue. Gue mengajak Jessica
ke akad nikahnya kosasin, dan kami pun bersorak ria mengatakan “sah” atas pernikahan
beliau. Ketika gue sedang menikmati kue tepung, teman-teman Jessica
menghampiri.
“Dik,
loe dengan Jessica kapan nyusul? Hehe” Tanya salah seorang temen Jessica
“siapa?
Gue dengan Jessica? Ooh gak bakalan kali ya, cinta itu ada kadaluarsanya jadi
nikah itu gk bakalan kali ya” jawab radith dengan wajah agak tertawa. Jessica
pun terdengar dengan apa yang radith ucap.
Sesampai
dimobil jalan pulang, Jessica bertanya
“Jadi
loe masih percaya dengan buku loe itu?”
“hehe
iyalah, gue percaya klo cinta itu ada kadaluarsa”
“jadi
loe gak mau married?” Tanya Jessica dengan wajah kecewa
“eeemm”
radith terdiam dengan wajah kebingungan.
“Turuni
gue sekarang! Turuni!” marah Jessica
“eh
tunggu dulu, gue mau jelasin” dengan panik dan terpatah-patah saat ngejelasi.
“gak!
Pokoknya turuni gue sekarang!” dengan emosi tingkat monas
Di
kantin bersama kosasin, “tuh kan betul kata gue, cinta itu bisa kadaluarsa”
“elu
sih, trus gimana?” Tanya kosasin
“Gue
gak tahu kos, gue mau jomblo aja seumur hidup” sahut radith dengan suara pelan.
“Jangaaaan!!!
Loe harus bisa balikan ma dia” marah kosasin
Sampai
dirumah, edgar langsung berteriak dengan panic “bang, gue ngehamili ani”
“whaaat??
Apaa?? Haamiiiill? Lo hamiliiin anak oraang? Gue aja belum beranniiiii” kejut
radith
“iya,
kata orang kalau mencium pipi cewe dia akan hamil”
‘ooooooh,
jadi loe Cuma nyium pipinya doang? Ya nggak bakalan hamillaaah” lega radith.
“Gue mau nanya ke loe gar”,
“apa
bang?” jawab edgar dengan wajah bingung
“elu
kenapa sayang ma dia?”
“emang kalau sayang ada alasannya bang?” jawab edgar sang adik radith.
“emang kalau sayang ada alasannya bang?” jawab edgar sang adik radith.
‘Radith terdiam dan mencerna apa yang edgar
bilang, dia pun bergegas menjemput kosasin dank e rumah sang mantan Jessica
pada waktu itu juga’
Sesampai
di rumah Jessica
‘tok tok tok misiiii’
‘gleek (suara pintu)’
“eh jes
gue mau ngomong”
‘menutup pintu langsung jesica’
“eh
tunggu jes, gue mau jelasin sebentar aja”
“oke,
jelasin apa?”
“gue
baru sadar bahwa, apa yang gue anggap itu salah”
‘”oh
itu aja, oke” ‘menutup pintu’
“tunggu
, gue belum selesai”
“terus?”
dengan wajah penasaran jesica
“gue
baru sadar bahwa cinta itu bagaikan bulan dan bintang, yang selalu bersama
menerangi malamnya dunia dan tak akan pernah kadaluarsanya, terkadang awan
menutupi besar cintanya tetapi disitulah sebuah perjuangan yang dihadapi,
ketika dihadang tak ada alasan tuk memudarkan cinta itu, karena cinta tak harus
beralasan.”
‘senyum-senyum kasmaran Jessica setelah
mendengar apa yang radith bilang’.
Akhirnya
gue balikan dengan orang yang dulu gue anggap bertolak belakang , sekarang …
Tamat
Dirangkum:Syaidinna
Aditia